Review Mirror's Edge Catalyst



Mirror's Edge Catalyst merupakan edisi terbaru dari seri Mirror's Edge yang rilis pada tahun 2008 silam. Gameplay yang unik dimana gamer akan disuguhkan oleh aksi parkour dari Faith Connor, si karakter utama yang dipadukan dengan first person view, sehingga gamer akan merasakan sendiri sensasi berlari di City of Glass. 


Walaupun Catalyst merupakan serial terbaru Mirror's Edge, tetapi plot ceritanya sendiri merupakan prekuel dari seri yang pertama, bisa dibilang bahwa Mirror's Edge Catalyst merupakan setengah prekuel dan setengah reboot dari seri yang pertama. Mirror's Edge Catalyst menceritakan tentang masa lalu Faith. Plot cerita yang mudah ditebak menjadikan game ini secara keseluruhan kurang menarik, tetapi tetap menghibur. Sense of humour yang sangat sedikit menjadikan game ini sedikit membosankan karena terkesan terlalu serius. Sebuah fakta yang lucu, anda tidak akan menemukan satupun wajah yang tersenyum selama keseluruhan 8 sampai 10 jam campaign Story Mode (atau bisa saja lebih jika menjalankan sidequest) sampai akhirnya Faith menorehkan senyuman di scene akhir dari credit. Walaupun begitu, sistem pergerakan yang kuat dari karakter Faith akan menjamin sobat gamer akan lebih betah untuk memainkan game ini.


Mirror's Edge memang merupakan serial game yang memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri di mata gamer. Yups apalagi kalau bukan element parkour dan free run yang diperagakan oleh karakter Faith. Mirror's Edge Catalyst sendiri masih mempertahankan ciri khas tersebut, Tampilan first person pada Faith, membuat kita berdecak kagum atas mahakarya game besutan EA ini pada saat Faith berlari, melompat, meluncur, dan berlari bebas di atas City of Glass. Suara retakan kaca saat faith melompat, tarikan nafas yang dalam dan terengeh-engeh ketika Faith berlari terlalu lama membuat game ini menjadi sangat alami dan hidup. 

Masih sama seperti seri sebelumnya, Catalyst masih memunculkan fitur guide berupa cahaya berwarna merah yang mengharuskan gamer untuk mengikuti arahan dari cahaya merah tersebut seperti berlari, sliding, wall run maupun melompat melintasi gedung, seakan cahaya tersebut berkata pada kita "Hey ikuti aku, jalannya kesana, sob!"

Tidak seperti seri sebelumnya, Catalyst merupakan game open world. Jadi kita bisa lebih leluasa mengeksplorasi luasnya City of Glass. Sidequest juga sangat menyenangkan dan akan memberikan ekstra XP seningga kita bisa mengunlock gerakan-gerakan baru dan juga kemampuan kombat dari Faith. Misi sampingan lain seperti "Billboard Hacks" dan juga "Secret Messenger Bag" juga sangat menyenangkan dan menekankan pada elemen parkurnya saja. Checkpoint yang disediakan juga bebas jadi jika kita gagal dalam suatu lompatan atau terjatuh, kita tidak harus mengulang misi tersebut dari checkpoint pertama, dan kita akan mengulang pada saat lompatan terakhir yang gagal saja. Selain itu kesempatan untuk mengulang lompatan tersebut juga tak terbatas sehingga sangat menyenangkan bagi gamer yang belum terlalu expert.

Combat dalam Mirrors' Edge Catalyst hanya mengandalkan pada unsur pukulan dan tendangan sambil kita berlari. Tidak seperti seri pertama, Faith sama sekali tidak diberikan kesempatan menggunakan senjata untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Sangat aneh rasanya melihat ketika Faith memukul musuh pada saat tidak dalam berlari (walaupun dalam suatu misi kita diharuskan untuk melakukannya).

Secara keseluruhan, gameplay dari Mirror's Edge Catalyst sangat repetitif, Selain itu, plot cerita yang mudah ditebak juga memberikan nilai minus dari game ini. Tetapi berbagai macam sidequest, eksplorasi City of Glass tanpa batas, dan juga elemen parkur yang menjadi ciri khas dari Mirror's Edge, tetap menjadi warna tersendiri dan juga nilai plus bagi sobat gamer yang ingin membeli dan memainkan game ini. Enjoy the game Fellas!
0 Komentar untuk "Review Mirror's Edge Catalyst"

 
Copyright © 2015 -
Template By ilmuMinati.com