Perkembangan Tren Game Next Gen Di Masa Mendatang

Saat ini industri game merupakan salah satu industri yang sangat menjanjikan selain industri film. Bahkan saat ini industri game telah merambah dunia mobile karena melihat potensinya yang luar biasa. Para developer saat ini sedang berlomba-lomba menciptakan sebuah game sebagus mungkin untuk menarik minat para gamer. Berbagai aspek pun semakit meningkat dari tahun ke tahun, mulai dari kompleksitas storyline, gameplay, AI yang semakin cerdas, dan apalagi kalau bukan grafis. Ya, game-game saat ini rata-rata telah menggunakan engine dengan kapabilitas yang mumpuni dan terus mengalami perkembangan, sehingga memiliki kualitas grafis yang mendekati 'nyata' .

Industri game next gen diawali dengan kemunculan konsol PS3, Xbox 360, dan juga Nintendo Wii. Pertarungan konsol tersebut otomatis memicu perang hardware yang mendukung masing-masing konsol. Jika PS3 didukung oleh Nvidia, Xbox 360 oleh ATI, sementara Nintendo Wii khas dengan motion controllernya. Para developer pun berlomba-lomba mencurahkan segala tenaga dan ide untuk menciptakan sebuah game yang tak hanya menarik di hati, tetapi juga indah dipandang mata. Ada game yang dirilis untuk semua konsol, dan ada juga yang dirilis secara ekslusif untuk masing-masing konsol. Tidak mau kalah dengan konsol, PC Desktop yang lebih fleksibel pun tak mau tenggelam dalam persaingan. Kemampuan PC yang bisa diupgrade tiap part hardware secara terpisah membuat para developer game melirik potensi besar PC dalam dunia game next gen. Judul-judul game raksasa pun turut meramaikan dunia PC selain dirilis juga di konsol. Walaupun tanpa bisa dipungkiri masalah piracy sedikit menurunkan kepercayaan developer game terhadap PC, akan tetapi game-game next gen sampai saat ini masih eksis dirilis untuk versi PC.

Sobat gamer sendiri pasti sudah mengetahui bagaimana perkembangan tren game-game next gen yang dirilis sejak jaman sebelum persaingan PS3 dengan Xbox 360 jika dibandingkan dengan game-game yang dirilis saat ini sejak persaingan PS4 dengan Xbox One baru dimulai. Tentunya yang gamer rasakan adalah 'peningkatan'. Peningkatan apa sajakah yang dimaksud? Check this out!


Map Yang Semakin Luas



Game-game dengan gameplay open world ataupun sandbox sudah banyak bermunculan. Diawali dari kesuksesan franchise Grand Theft Auto yang merajai pasar game open world, membuat para developer berlomba menciptakan game open world lainnya baik yang bertema modern ataupun gothic. Kemunculan game seperti Sleeping Dogs, Saints Row, Assassins Creed, Watch Dogs bahkan No Man's Sky ikut meramaikan pasar game sandbox setelah GTA V. Tetapi diantara semua game tersebut, mungkin game The Witcher 3 Wild Hunt pantas dinobatkan sebagai salah satu game dengan map terluas. Game besutan CD Projekt RED itu sendiri memiliki map yang sangat luas dan dibutuhkan sekitar 1200 jam untuk menamatkan semua misi dalam game. Franchise game Final Fantasy pun tak mau kalah. Game teranyar besutan Square Enix yang paling ditunggu-tunggu saat ini, yaitu Final Fantasy XV juga akan mengembalikan fitur map open world yang menjadikan game ini berjaya di masa lalu.

Map yang sedemikian luas inipun juga harus disokong oleh kapasitas RAM yang besar. Semakin besar ukuran RAM di konsol, membuat developer game berpikir untuk menciptakan game dengan map yang lebih besar pula. Untuk gamer PC, selain RAM juga dibutuhkan prossesor dan kartu grafis yang mumpuni agar bisa memainkan game open world dengan maksimal.

Size Yang Semakin 'Bengkak'



Seperti yang kita ketahui bahwa game-game saat ini memiliki kualitas grafis yang sedap dipandang mata. Faktor inilah yang merupakan salah satu penyebab membengkaknya size suatu file game, walaupun faktor lain seperti update game, DLC, dan juga video-video cutscene juga memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan size.

Sebagai perbandingan, pada saat pertama konsol PS3 dan Xbox rilis, game-game next gen yang dirilis versi PC selain juga untuk konsol, rata-rata filenya hanya berukuran 4 GB ke bawah. Sementara saat ini seperti yang kita tahu semenjak Tahun 2013 keatas, rata-rata file game untuk PC sudah berukuran 20 sampai 40 GB. Bahkan kemarin sempat beredar kabar bahwa kapasitas harddisk yang diperlukan untuk menginstal game Call of Duty terbaru yaitu Infinite Warfare mencapai 130 GB. Sungguh kenaikan yang sangat signifikan. Walaupun bagi gamer PC terutama yang memiliki dana besar, tentunya hal tersebut bukanlah suatu masalah besar karena mereka bisa menambah jumlah harddisk sesuai jumlah slot SATA di Motherboard. Tapi bagaimana dengan konsol? Mereka tidak bisa menambah jumlah harddisk melainkan mengganti harddisk dengan kapasitas yang lebih besar apabila harddisk lama sudah terisi full.

Namun tidak semua game yang rilis sekarang memiliki size yang bengkak. Masih banyak developer-developer game indie yang merilis game simpel tapi menyenangkan, tentunya dengan size file yang lebih 'manusiawi', seperti contohnya Abzu dan Inside yang bisa anda coba.


Storyline Yang Semakin Kompleks dan Naratif



Bagi saya pribadi, kualitas grafis bukanlah satu-satunya aspek yang membuat saya betah bermain game, dan saya yakin sobat gamer pun berpikir demikian. Ada faktor lainnya yang membuat gamer dan reviewer game berdecak kagum atas kualitas suatu game. Ia adalah narasi cerita/storyline yang membawa gamer masuk dan merasakan sendiri bagaimana kisah dan pembawaan karakter sebuah game. Semakin kompleks storyline dari sebuah game, ratingnya pun semakin tinggi. Sebaliknya tanpa storyline yang jelas, sebuah game dipastikan akan cepat tenggelam
Jika pada zaman gameboy dahulu kita disuguhkan dengan game Tetris dan juga Super Mario Bros yang melegenda, dimana kita hanya perlu menuntaskan tiap level yang diberikan. Berbeda dengan game-game next gen saat ini dimana cerita yang disuguhkan sangat kompleks. Kita mengetahui game-game dengan judul The Last of Us, GTA V, Borderland 2, Bioshock Infinite, Mass Effect 3, Dishonored, The Witcher 3, dan Farcry 3 merupakan kumpulan game dengan cerita terbaik. Di masa mendatang, diprediksi akan lebih banyak game dengan cerita indah yang akan bermunculan. Meskipun kualitas grafis tidak terlalu menonjol, akan tetapi storyline yang menarik tetap memiliki tempat di hati para gamer.

Bertema Sci-fi


Saat ini industri game memang telah berkembang dengan pesat. Jika dahulu gamer disajikan dengan game bertema klasik semacam tetris dan Super Mario Bros dimana mengharuskan gamer menyelesaikan misi dan objektif yang sederhana, saat ini sepertinya game dengan tema zombie, luar angkasa, perang modern, dan sci-fi lebih dilirik oleh para gamer. Dying Light, Titanfall, Mass Effect, No Man's Sky, Crysis dan The Division adalah beberapa contoh dari game-game sci-fi yang dirasa bebrapa tahun kedepan jumlahnya semakin banyak dan mengambil alih tren game next gen. 
Kenapa harus sci-fi? kami rasa alasannya karena tema sci-fi memiliki cakupan yang sangat luas sehingga bisa menghidupkan dan mengeksplorasi ide-ide dari developer. Selain itu sci-fi dirasa sangat cocok dengan ritme game-game next gen saat ini karena genre sci-fi membuat imajinasi gamer lebih 'liar'. Siapa yang tidak tahan membayangkan bermain game Mass Effect terbaru yang akan membawa kita mengeksplorasi planet dan tata surya, dimana setiap planet tersebut memiliki karakteristik dan ceritanya masing-masing? Saya rasa tidak ada! 
Selain itu sebuah game dengan tema sci-fi dipadukan dengan storyline yang kuat, ditambah kualitas visual yang tinggi akan melahirkan sebuah game dengan rating tinggi dengan peluang penjualan yang besar pula.

Penghilangan Mode Singleplayer


Game dengan hanya memiliki konten multiplayer sudah mulai bermunculan dalam dunia gaming terutama next gen. Need For Speed, Titanfall, The Division dan The Crew, merupakan beberapa bukti nyata bahwa game dengan konten multiplayer only lebih memberikan pengalaman bermain yang seru. Hanya tinggal masalah waktu saja sebelum game-game dengan wujud serupa mulai merebak dipasaran setelah melirik kegagalan beberapa judul game besar seperti Call of Duty, Killzone, dan Battlefield dalam menyajikan konten singleplayer yang berkualitas. Dengan kegagalan tersebut, ada baiknya bagi Publisher sebesar Activision maupun DICE mulai berinvestasi dan mempertimbangkan game-game baru mereka agar memiliki konten multiplayer only dengan infrastrukturnya yang lebih baik. 
Battlefield sendiri sebenarnya sudah menerapkan metode ini semenjak game Battlefield 4 mereka dirilis di pasaran. Game tersebut dikritik akibat buruknya konten singleplayer mereka yang cenderung 'tak berarti' tetapi banyak menuai pujian pada konten multiplayernya. Terbukti game terbaru Battlefield, yaitu Battlefield 1 memberikan sensasi bermain online yang sangat seru dengan membawakan tema Perang Dunia I.
Mode multiplayer tentunya merupakan salah satu alasan seorang gamer membeli sebuah game original. Pengalaman bermain yang seru bersama teman atau dengan orang yang belum dikenal sekalipun tentunya menjadi alasan bagi mereka memilih game multiplayer only meskipun mereka harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Akan tetapi, bagi para gamer PC khususnya yang hanya mengandalkan game bajakan, tentunya hal ini merupakan masalah yang besar. Game dengan konten multiplayer only tentunya tidak bisa dibajak dan otomatis akan 'membunuh' mereka kecuali jika mereka mau mengeluarkan uang lebih untuk membeli game original. Akan tetapi kemunculan game multiplayer only sepertinya tidak bisa dibendung lagi kedepannya mengingat kesuksesan game-game seperti Titanfall yang memiliki basis multiplayer only.

Demikianlah beberapa tren yang menurut kami akan muncul dan merajai pasar game next-gen. Walaupun masih berupa opini akan tetapi prediksi tersebut sepertinya akan semakin terbukti seiring berjalannya waktu. Jika sobat gamer setuju mohon Like and Share ya!
0 Komentar untuk "Perkembangan Tren Game Next Gen Di Masa Mendatang "

 
Copyright © 2015 -
Template By ilmuMinati.com